Oknum Anggota Polsek Murhum Diduga Hina Lipu Katobengke, Warga Geruduk Polres Baubau

    Oknum Anggota Polsek Murhum Diduga Hina Lipu Katobengke, Warga Geruduk Polres Baubau
    Warga Lipu Katobengke Didepan Mako Polres Baubau, Sabtu (06/07/2024)

    "SYUKUR-SYUKUR ORANG TUANYA KALIAN DIKASIH TANAH UNTUK BERKEBUN, INI TANAHNYA WOLIO, "

    BAUBAU - Warga Lipu Katobengke Geruduk Polres Baubau Buntut Video yang beredar di media sosial atas penyataan oknum anggota polsek Murhum diduga mencelah warga yang mempunyai lahan dibandar udara betoambari, Sabtu (06/07/2024). 

    Pada video yang beredar sebelumnya, Minggu 30 Juni 2024, Warga yang datang melihat lahannya yang telah digusur untuk perluasan bandar udara betoambari berhadapan dengan beberapa anggota TNI dan Polri yang berjaga diareal Lahan Yang Dikerja Kontraktor. 

    Warga yang berada dilokasi penggusuran meminta lahan yang belum dibayar agar jangan digusur.

    "kita ini hanya mempertahankan tanahnya almarhum mamaku, "ucap warga dalam video yang beredar luas. 

    Oknum Polisi Insial Ar yang saat itu berjaga merasa capek mengurus ibu-ibu yang setiap harinya datang melihat lahannya. 

    AR Kemudian mengeluarkan kalimat "SYUKUR-SYUKUR ORANG TUANYA KALIAN DIKASIH TANAH UNTUK BERKEBUN, INI TANAHNYA WOLIO, "ucapnya.

    Kalimat inilah yang kemudian membuat amarah warga dan menyebar luaskan di media sosial dan Whatsapp Group. 

    Erwin, saat orasi didepan Mako Polres Baubau menyampaikan jika kedatangan mereka merupakan bentuk kemarahan atas penyataan Anggota Polsek tersebut. 

    Pihaknya juga meminta pertanggungjawaban dari kapolres Baubau, pasalnya apa yang dilakukan AR ini bukan lagi sebagai oknumnya melainkan institusi kepolisian yang telah melukai dan mencelah warga Lipu Katobengke. 

    "arif berada dilokasi itu menjalankan tugasnya atas perintah dari atasannya dalam pengamanan lahan bandara, dan yang disampaikan arif ini sangat melukai kami warga Lipu Katobengke, "ucapnya dalam orasi. 

    Lanjut Erwin, pihaknya juga kecewa atas tindakan yang dilakukan Polres Baubau dan meminta kepada pihak Propam untuk segera menangkap AR agar tidak terjadi keributan selanjutnya. 

    "Apa yang dilakukan oleh polres Baubau ini juga sebagai penghinaan kepada kami, kami disini berpanas-panasan, Kapolres Enak-enakan duduk diruang berAC, arif enak-enakan dirumah atau dimana tanpa ada penahanan. Untuk itu tangkap itu arif, bawa itu arif dihadapan kami dengan berpakaian tahanan agar masalah ini tidak terus terjadi, "ujarnya.

    Orator lainnya, La Ota juga mempertanyakan sikap kepolisian dalam menjalankan tugasnya hingga membuat kegaduhan dikota Baubau. Ia kemudian meminta agar Kapolsek Murhum segera dicopot dari jabatannya. 

    "jangan membuat kegaduhan di kota Baubau, copot itu kapolsek Murhum, " teriaknya dalam orasinya didepan mako Polres

    Ia juga meminta agar AR segera diproses hukum dan dipindah tugaskan ditempat jauh. 

    "Copot itu kapolseknya, begitu juga dengan arif untuk kasih pindah jangan lagi berada dibandara, " jelasnya. 

    Selain itu, Ibu-ibu yang ikut dalam aksi demonstrasi juga menyampaikan kekesalan dan kekecewaannya atas apa yang disampaikan oleh AR. 

    "kami kecewa sama Arif, sangat kecewa sekali, "ujarnya.

    Sementara itu dari Pihak Polres Baubau diwakili Wakapolres Ronald Abdul Gani Sirait, mengaku sudah melakukan tindakan pemeriksaan terhadap AR. 

    "Ada prosedurnya, jadi saat ini kami sudah meminta keterangan yang bersangkutan (AR) dan kemudian kami juga akan minta keterangan selanjutnya terhadap saksi-saksi, " jelasnya. 

    Pihaknya juga mengaku akan segera membawa AR dihadapan pemangku adat dan masyarakat Lipu Katobengke untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

    "kita akan bawa di balai (Kosali) Lipu Katobengke, saudara-saudara saya juga dilipu untuk tetap menjaga keamanan dan kami tetap bawa personil, " ungkapnya.

    baubau sultra lipu katobengke isu sara polres bandara betoambari
    BK

    BK

    Artikel Sebelumnya

    Kabid Bina Marga 'Bohong'?, Jalan Lingkar...

    Artikel Berikutnya

    .

    Berita terkait